Laporan praktikum teknik pemotongan ayam dan potongan komersil
Bahan dan Alat
Bahan yang digunkan dalam praktikum antara lain :
· Ayam broiler
· Air bersih dan air hangat
Alat yang digunkan dalam praktikum ini antara lain :
·
· Pisau pemotong
· Meja
· Nampan
· Talenan
· Timbangan
·
Metode Kerja
1. Tangkap ayam yang akan dipotong dengan hati-hati
2. Setibanya di tempat pemotongan, biarkan ayam istirahat sejenak sebelum dipotong (disembelih) terlebih dahulu ayam ditimbang bobot berat hidupnya.
3. Potong (sembelih) ayam dengan cara memegang kedua sayap dengan tangan kiri dan kedua kaki ayam dengan kedua tangan kanan, dan arahkan tubuh ayam ke arah barat (menghadap kiblat) dengan posisi kepala lebih rendah dari pada bagian badannya. Potong vena yugularis, trachea dan oesofagus dengan pisau tajam. Diamkan beberapa saat sampai darahnya berhenti mengalir.
4. Celupkan ayam yang telah dipotong kedalam air panas bersuhu 30-50°C selama 45 detik (sampai bulu sayap mudah dicabut), karena pada praktikum ini mesin pencabut bulunya mengalami gangguan teknis, maka dilakukan pencabutan bulu secara manual dengan tangan praktikan sendiri
5. Bulu-bulu halus yang masih ada dibersihkan untuk selanjutnya cuci dengan air
6. Potong pangkal leher ayam
7. Potong kaki ayam pada bagian sendi lutut
8. Buka rongga perut dengan cara memegang proventikulusnya dan tarik keluar seluruh alat pencernaannya. Pisahkan hati, jantung, danlimfanya kemudian keluarkan isi gizardnya dan cuci hingga bersih
Potong karkas menjadi 4 bagian (2 bagian dada, 2 bagian paha), kemudian cuci bersih dan tiriskan
Timbang karkas tersebut kemudian catat data-data yang ada
HASIL
Pemeriksaan ante mortem
| |||
Keadaan umum
|
Sehat
| ||
Syarat untuk praktikum
| |||
Lubang alami
|
Sehat/Normal
| ||
Kulit
|
Kirut
| ||
BB
|
600 gram
|
Suhu
|
42,0 ͦ C
|
Kesimpulan
|
Dengan ayam sehat dengan berat badan berkisar 600 gram maka di peroleh tubuh dengan suhu empat puluh dua derajad celcius.
| ||
Pemeriksaan post mortem
| |||
Description
|
Weight A
| ||
Dramstik
|
110 gram
| ||
Wing
|
40 gram
| ||
Thigh
|
90 gram
| ||
Ceker
|
50 gram
| ||
Kepala dan leher
|
100 gram
| ||
Processing pemotongan
|
Halves
| ||
Potongan separuh
|
No
|
Uraian
|
Ayam Jantan
|
Berat (gram)
| ||
1
|
Berat Hidup
|
600 gram
|
2
|
Berat Setelah di Potong
|
550 gram
|
3
|
Berat Setelah dibului
|
500 gram
|
4
|
jeroan
|
110 gram
|
PEMBAHASAN
Pada pemotongan ayam harusnya 3 saluran yang kepotong tapi dalam praktik kami melakukan kesalahan yaitu salah satu 3 saluran ada yang belum terpotong. Jadi ayam tersebut mati dalam keadaan tidak toyib. Saat pada pengeluaran jeroan darah pun masih banyak darah yang menempel. Ini akibat dari salah satu 3 saluran yang tidak terpotong. Sebelum dilakukan pemotongan menimbang ayam hidup dengan bobot badan 600. setelah ayam di potong dilakukan proses penimbangan lagi dengan perolehan berat badan yaitu 550 gram, berarti berat darah yaitu 50 gram baru lah ayam dicelupkan pada air panas agar saat pencabutan bulu bisa lebih mudah.jika tahapan pencabutan bulu selesai ayam di timbang kembali dengan perolehan berat badan yaitu berkisar 500 gram.
tahapan selanjutnya yaitu proses pengeluaran jeroan, jeroan yang setelah diambil dilakukan penimbangan dengan berat seluruh jeroan berkisar 100 gram. baru tahapan pemotongan bagian-bagian ayam yaitu : drumstik dengan berat berkisar 110 gram, kepala beserta leher dengan berat berkisar 100 gram, thith dengan berat berkisae 90 gram, ceker dengan berat berkisar 50 gram, dan wing dengan berat berkisar 40 gram.
KESIMPULAN
dari hasil pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemotongan ayam yang halal dan toyib 3 saluran ayam harus ke potong
1. Pemotongan ayam yang halal dan toyib 3 saluran ayam harus ke potong
2. berat karkas sebelum dan setelah di potong mengalami penurunan, yang awal nya 600 gram menjadi 550 gram
3. berat karkas setelah dipotong sebelum pengulitan dan setelah pengulitan juga mengalami penyusutan, yang awalnya 550 gram menjadi 500 gram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar