Sabtu, 30 Juni 2018

Laporan
Kunjungan di RPH Surabaya















Politeknik pertanian dan peternakan Poltana mapena
Tuban

















BAB 1

Pendahuluan

A. Latar belakang
         Rumah Potong Hewan adalah (RPH) adalah suatu bangunan atau komplek bangunan
dengan  desain dan konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higienis tertentu
tertentu serta digunakan sebagai tempat pemotongan hewan Rumah Potong Hewan yang telah dibangun merupakan satu-satunya RPH yang ada di Kota surabaya terletak sehingga
keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengelolaan dan penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal bagi kebutuhan penduduk sekitarnya.Rumah Potong Hewan sebagai tempat usaha pemotongan hewan dalam penyediaan daging sehat seharusnya memperhatikan faktor-faktor yanhg berhubungan dengan sanitasi baik dalam lingkungan RPH maupun lingkungandisekitarnya. Selain menghasilkan daging RPH juga menghasilkan produk samping yang masih bisa dimanfaatkan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran umum seperti sejarah, pengelolaan, ketenagaan dan lainnya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
2. Untuk mengetahui tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan


       

BAB II
METODE
A.    Lokasi dan Waktu
1.      Lokasi
Observasi lapang dilaksanakan di PD RPH Surabaya.
2.      Waktu
Wawancara dilaksanakan pada:
hari           : Kamis
tanggal     : 31 Mei 2018
pukul       : 02.00-04.00 WIB

B.     Alat dan Bahan
Alat  dan Bahan yang digunakan pada praktikum kunjungan terdiri dari: alat tulis, koesioner dan kamera.
C.     Narasumber
Narasumber yang kami pilih adalah Dokter Hewan bapak Yoga Pratama.

D.    Prosedur Kerja
1.      Melakukan kunjungan di PD RPH Surabaya untuk menggali informasi terkait tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan.
2.      Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum memulai wawancara.



BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Fasilitas dan bangunan RPH
1. Sarana prasarana
a. Kandang penampungan ternak
b. Kandang karantina
c. Ruang administrasi ternak potong
d. Bangunan utama rumah potong hewan terdiri dari :
- Ruang penyembelihan
- Ruang pengulitan dan pengeluaran jeroan
- Ruang pemeriksaan post mortem
- Ruang pemotongan karkas dan pengecapan
- Ruang pelayuan
- Ruang pengemasan
- Cold Storage
- Kantor dan laboratorium
- Pos jaga
- Kamar mandi
- tempat parkir

e. Peralatan
- pisau
- Cold strorage
- alat pengasah pisau
Bangunan
  RPH surabaya terletak di tengah kota. Permasalahan yang terjadi penanganan limbah yang belum tertangani.
B. Prinsip dan sanitasi higenie
     Untuk RPH surabaya perlakuan sanitasi tidak sesuai standart SOP. Di ruang penyembelihan saja lantainya tidak keramik, lantainya banyak yang retak dan darah banyak berceceran.Jadi untuk kehigenisan daging tidak terjaga. Hanya daging untuk rumah sakit yang sesuai haacp.
C. Meat inspection
    1.Pemeriksaan Ante Mortem
         Pemeriksaan antemortem meliputi pemeriksaan perilaku dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan perilaku dilakukan pengamatan dan mencari informasi dari orang yang merawat hewan tersebut. Hewan yang sehat nafsu makannya baik, hewan yang sakit nafsu makannya berkurang atau bahkan tidak mau makan. Cara bernafas hewan sehat nafasnya teratur, bergantian antara keempat kakinya. Pincang, loyo dan tidak bias berjalan menunjukkan hewan sedang sakit. Cara buang kotoran dan kencingnya lancer tanpa menunjukkan gejala kesakitan. Konsistensi kotoran (feses) padat (Hayati dan Choliq, 2009).
2. Pemeriksaan Post Mortem
     Setelah hewan dipotong (disembelih) dilakukan pemeriksaan postmortem dengan teliti pada bagian-bagian sebagai berikut: Karkas, Karkas sehat tampak kompak dengan warna merah merata dan lembab. Bentuk-bentuk kelainan yang sering dijumpai bercak-bercak pendarahan, lebam-lebam dan berair. Paru-paru, paru-paru sehat berwarna pink, jika diremas terasa empuk dan teraba gelembung udara, tidak lengket dengan bagian tubuh lain, tidak bengkak dengan kondisi tepi￾tepi yang tajam. Ditemukan benjolan-benjolan kecil pada paru-paru atau terlihat adanya benjolan-benjolan keputihan (tuberkel) patut diwaspadai.
D. Juleha
Juru sembelih halal semuanya harus memiliki sertifikat untuk persyaratan. Karena juru sembelih dalam pemotongan ternak harus menjamin daging dalam keadaan ASUH

BAB 4
Penutup
Dari kunjungan RPH ini kita dapat mengetahui proses pemotongan hewan dari yang hidup sampai menjadi beberapa bagian daging yang dapat di olah serta kriteria-kriteria hewan yang dapat dipotong. Namun pada proses pemotongan sapi di RPH Surabaya ini masih belum higienis dan kurang terjamin mutunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar