Selasa, 03 Juli 2018

laporan kunjungan RPA tradisional





Laporan kunjungan di RPA tradisional






Politeknik pertanian dan peternakan poltana mapena
Tuban




RPA tradisional di desa tunggul rejo singgahan ini milik bapak muhibudin. Beliau meneruskan usaha RPA dari orang tuanya. Pemotongan dilakukan jam 4 pagi. Per hari kalau hari2 biasa di RPA tersebut memotong 70 ekor ayam broiler. Harga ayam hidup terbaru 18rb per ekor. Bapak muhibudin menjual sudah dalam keadaan potongan2 daging. Harga per kg 34rb-35rb. Sebelumnya bapak muhibudin juga pernah ternak ayam broiler mandiri tapi semuanya gagal katanya masalah harga pakan yg mahal.

Limbah : bulunya di ambil orang, limbah cair darahnya di buang di got belakang rumah.

Saran : perlu bisa memanfaatkan limbah cair seperti darah jadi pupuk.
Perlu penambahan frezer lagi soalnya pas hari2 besar islam pemotongan banyak frezer penuh




Minggu, 01 Juli 2018




LAPORAN PRAKTIKUM RUMAH POTONG AYAM
(Observasi Lapang Di PT Charoen Pokphan, Ngoro Industri Persada Blok U No. 11-12, Mojokerto, Jawa Timur 61385)








                           POLITEKNIK PERTANIAN DAN PETERNAKAN ( POLTANA ) MAPENA
                                               PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
                                                                         TUBAN


BAB I


PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
 
    Ayam broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani asal ternak dan merupakan komoditas unggulan. Industri ayam broiler berkembang pesat karena daging ayam menjadi sumber utama menu konsumen. Daging ayam broiler mudah didapatkan baik di pasar modern dan traditional. Proses penanganan di Rumah Potong Ayam (RPA) merupakan kunci yang menentukan kelayakan daging untuk dikonsumsi. Perusahaan Rumah Potong Ayam (RPA) suadah memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun tidak dapat dihindari adanya kontaminasi dan kerusakan selama prosesing dan distribusi.
Rumah Potong Ayam (RPA) merupakan tempat pemotongan yang sudah terjamin kesehatan ayam yang akan dipotong, karena sebelumnya sudah ada pemeriksaan oleh dokter hewan terhadap kesehatan ayam itu sendiri, petugas pemotong ayam tidak akan memotong ayam jika terdapat penyakit pada ayam. Ayam yang sudah terpotong akan diedarkan ke berbagai tempat dan juga dijual pada penjua bakulan maupun kepada masyarakat setempat untuk kebutuhan sehari-hari.
B. TUJUAN
1.      Mengetahui teknik atau cara pemotongan ayam yang baik dan benar sehingga dapat menjadi suatu peluang usaha yang menjanjikan
2.      Mengetahuicara penanganan ayam sebelum dan setelah di potong.
BAB II
METODE
     A.    Lokasi dan Waktu
1.              lokasi
Observasi lapang dilaksanakan Di PT Charoen Pokphan, Ngoro Industri Persada Blok U No. 11-12, Mojokerto, Jawa Timur 61385
2.                 Waktu
Wawancara dilaksanakan pada:
hari           : kamis
tanggal     : 31 Mei 2018
pukul       : 14.00-16.00 WIB


    B.     Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kunjungan terdiri dari: alat tulis, koesioner dan kamera
     C.     Narasumber
Narasumber yang kami pilih adalah bapak Sigit salah satu HRD di  PT Charoen Pokphan.

    D.    Prosedur Kerja
1.      Melakukan kunjungan di PT Charoen Pokphan, Ngoro Industri Persada Blok U No. 11-12, Mojokerto, Jawa Timur 61385 untuk menggali informasi terkait cara pemotongan ayam yang baik dan benar
2.      Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum memulai wawancara.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
    Usaha pemotongan  ayam secara modern adalah pemotongan ayam di tempat tertentu dengan tetap mengacu pada kehalalan produk disertai dengan peningkatan sanitasi sehinnga di peroleh hasil yang lebih higienis.pada usaha pemotongan ayam secara modern juga memperhitungkan tata letak dalam bangunannya. Prinsip letak bagunan searah sehingga terpisah antara tempat kotor dan tempat bersih.

            Peralatan untuk Rumah Potong Ayam
         
1.      Kendaraan pengangkut ayam hidup beserta keranjang untuk pengangkut ayam( bisa truk /mobil pick up) tergantung jumlah ayam yang akan dipotong.
2.      Kendaraan  pengangkut karkas sebaiknya mobil boks tertutup yang disertai pendingin supaya karkas tetap segar ketika sampai di pedagang karkas/ supermarket yang dituju.
3.      Pisau,pisau yang digunakan sebaiknya dari logam anti karat yang tajam.Pisau terdiri atas pisau untuk potong ayam dan pisau untuk potong tulang.
4.      Penampung darah.
5.      Alat penggantung yang menjepit kedua kaki ayam dan menggantung kepalanya.
6.      Alat pencelup ayam berisi air panas.
7.      Alat pencabut bulu(plucker).
8.      Mesin untuk mengeluarkan bagian dalam ayam seperti hati, ampela dan usus.
9.      Bak pencuci karkas.
10.  Mesin untuk parting  (dada) ayam.
11.   Meja penanganan bagian dalam ayam.
12.  Bak pencuci bagian dalam ayam.
13.   Bak pendingin karkas.
14.   Bak pendingin jeroan/ bagian dalam ayam.
15.  Keranjang untuk karkas.
16.  Keranjang untuk jeroan
Pemotongan Ayam di Rumah  Potong ayam modern
1.      Penampungan sementara (holding bays).
2.      Penggantungan (overhead conveyor).
3.      Pemingsanan (stunning).
4.      Penyembelihan (Slaughtering).
5.      Pencelupan ke dalam air panas (scalding).
6.      Pencabutan bulu (defeathering).
7.      Pengeluaran jeroan (eviscerating)
a.       Pembersihan karkas
b.      Pembersihan jeroan
8.      Pendinginan (chilling)
9.      Pemotongan (cutting)
a.       Kepala (head)
b.      Kaki (shank)
c.       Bagian-bagian(parting)
10.  Pengkelasan (grading)
11.  Pengemasan (packing)
12.  Pelabelan (labelling)
13.  Pembekuan (freezing)
14.  Penyimpanan(storage)
15.  Pengangkutan produk (dispact )

- prinsip sanitasi dan higenie
   Di rpa charoen phokpand sanitasi sesuai haccp
Ada petugas sanitasi sendiri yang tugasnya membersihkan lantai rpa. Untuk kualitas daging bebas dari bakteri. Ada pengecekan kualitas daging yang di lakukan di laboratorium rpa.
- meat inspection
 Antemortem  ayam sebelum di potong harus di periksa dahulu untuk mengetahui keadan ayam sehat atau tidak. Postmortem ayam yang setelah di potong di periksa salah satunya pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui kualitas daging.

BAB
Penutup
1.      KESIMPULAN
     RPA memiliki peran penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas daging. Rpa melakukan proses pemotongan ternak yang ASUH
























Sabtu, 30 Juni 2018

praktikum teknik pemotongan ayam dan potongan komersial


Laporan praktikum teknik pemotongan ayam dan potongan komersil
Bahan dan Alat
Bahan yang digunkan dalam praktikum antara lain :
·                     Ayam broiler 
·                     Air bersih dan air hangat 
Alat yang digunkan dalam praktikum ini antara lain :
·                  
·                     Pisau pemotong 
·                     Meja 
·                     Nampan 
·                     Talenan 
·                     Timbangan 
·                     

Metode Kerja  
1.                  Tangkap ayam yang akan dipotong dengan hati-hati 
2.                  Setibanya di tempat pemotongan, biarkan ayam istirahat sejenak sebelum dipotong (disembelih) terlebih dahulu ayam ditimbang bobot berat hidupnya.
3.                  Potong (sembelih) ayam dengan cara memegang kedua sayap dengan tangan kiri dan kedua kaki ayam dengan kedua tangan kanan, dan arahkan tubuh ayam ke arah barat (menghadap kiblat) dengan posisi kepala lebih rendah dari pada bagian badannya. Potong vena yugularis, trachea dan oesofagus dengan pisau tajam. Diamkan beberapa saat sampai darahnya berhenti mengalir.
4.                  Celupkan ayam yang telah dipotong kedalam air panas bersuhu 30-50°C selama 45 detik (sampai bulu sayap mudah dicabut), karena pada praktikum ini mesin pencabut bulunya mengalami gangguan teknis, maka dilakukan pencabutan bulu secara manual dengan tangan praktikan sendiri
5.                  Bulu-bulu halus yang masih ada dibersihkan untuk selanjutnya cuci dengan air
6.                  Potong pangkal leher ayam
7.                  Potong kaki ayam pada bagian sendi lutut
8.                  Buka rongga perut dengan cara memegang proventikulusnya dan tarik keluar seluruh alat pencernaannya. Pisahkan hati, jantung, danlimfanya kemudian keluarkan isi gizardnya dan cuci hingga bersih
Potong karkas menjadi 4 bagian (2 bagian dada, 2 bagian paha), kemudian cuci bersih dan tiriskan
Timbang karkas tersebut kemudian catat data-data yang ada

HASIL

Pemeriksaan ante mortem
Keadaan umum
Sehat
Syarat untuk praktikum
Lubang alami
Sehat/Normal
Kulit
Kirut
BB
600 gram
Suhu
42,0 ͦ  C
Kesimpulan
Dengan ayam sehat dengan berat badan berkisar 600 gram maka di peroleh tubuh dengan suhu empat puluh dua derajad celcius.
Pemeriksaan post mortem
Description
Weight A

Dramstik
110 gram

Wing
40 gram

Thigh
90 gram

Ceker
50 gram

Kepala dan leher
100 gram

Processing pemotongan
Halves


Potongan separuh



No
Uraian
Ayam Jantan
Berat (gram)
1
Berat Hidup
600 gram
2
Berat Setelah di Potong
550 gram
3
Berat Setelah dibului
500 gram
4
jeroan
110 gram
 
PEMBAHASAN


Pada pemotongan ayam harusnya 3 saluran yang kepotong tapi dalam praktik kami melakukan kesalahan yaitu salah satu 3 saluran ada yang belum terpotong. Jadi ayam tersebut mati dalam keadaan tidak toyib. Saat pada pengeluaran jeroan darah pun masih banyak darah yang menempel. Ini akibat dari salah satu 3 saluran yang tidak terpotong. Sebelum dilakukan pemotongan menimbang ayam hidup dengan bobot badan 600. setelah ayam di potong dilakukan proses penimbangan lagi dengan perolehan berat badan yaitu 550 gram, berarti berat darah yaitu 50 gram baru lah ayam dicelupkan pada air panas agar saat pencabutan bulu bisa lebih mudah.jika tahapan pencabutan bulu selesai ayam di timbang kembali dengan perolehan berat badan yaitu berkisar 500 gram.  

tahapan selanjutnya yaitu proses pengeluaran jeroan, jeroan yang setelah diambil dilakukan penimbangan dengan berat seluruh jeroan berkisar 100 gram. baru tahapan pemotongan bagian-bagian ayam yaitu : drumstik dengan berat berkisar 110 gram, kepala beserta leher dengan berat berkisar 100 gram, thith dengan berat berkisae 90 gram, ceker dengan berat berkisar 50 gram, dan wing dengan berat berkisar 40 gram.
KESIMPULAN

dari hasil pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemotongan ayam yang halal dan toyib 3 saluran ayam harus ke potong
2. berat karkas sebelum dan setelah di potong mengalami penurunan, yang awal nya 600 gram menjadi 550 gram
3. berat karkas setelah dipotong sebelum pengulitan dan setelah pengulitan juga mengalami penyusutan, yang awalnya 550 gram menjadi 500 gram



Laporan
Kunjungan di RPH Surabaya















Politeknik pertanian dan peternakan Poltana mapena
Tuban

















BAB 1

Pendahuluan

A. Latar belakang
         Rumah Potong Hewan adalah (RPH) adalah suatu bangunan atau komplek bangunan
dengan  desain dan konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higienis tertentu
tertentu serta digunakan sebagai tempat pemotongan hewan Rumah Potong Hewan yang telah dibangun merupakan satu-satunya RPH yang ada di Kota surabaya terletak sehingga
keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengelolaan dan penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal bagi kebutuhan penduduk sekitarnya.Rumah Potong Hewan sebagai tempat usaha pemotongan hewan dalam penyediaan daging sehat seharusnya memperhatikan faktor-faktor yanhg berhubungan dengan sanitasi baik dalam lingkungan RPH maupun lingkungandisekitarnya. Selain menghasilkan daging RPH juga menghasilkan produk samping yang masih bisa dimanfaatkan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran umum seperti sejarah, pengelolaan, ketenagaan dan lainnya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
2. Untuk mengetahui tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan


       

BAB II
METODE
A.    Lokasi dan Waktu
1.      Lokasi
Observasi lapang dilaksanakan di PD RPH Surabaya.
2.      Waktu
Wawancara dilaksanakan pada:
hari           : Kamis
tanggal     : 31 Mei 2018
pukul       : 02.00-04.00 WIB

B.     Alat dan Bahan
Alat  dan Bahan yang digunakan pada praktikum kunjungan terdiri dari: alat tulis, koesioner dan kamera.
C.     Narasumber
Narasumber yang kami pilih adalah Dokter Hewan bapak Yoga Pratama.

D.    Prosedur Kerja
1.      Melakukan kunjungan di PD RPH Surabaya untuk menggali informasi terkait tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan.
2.      Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum memulai wawancara.



BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Fasilitas dan bangunan RPH
1. Sarana prasarana
a. Kandang penampungan ternak
b. Kandang karantina
c. Ruang administrasi ternak potong
d. Bangunan utama rumah potong hewan terdiri dari :
- Ruang penyembelihan
- Ruang pengulitan dan pengeluaran jeroan
- Ruang pemeriksaan post mortem
- Ruang pemotongan karkas dan pengecapan
- Ruang pelayuan
- Ruang pengemasan
- Cold Storage
- Kantor dan laboratorium
- Pos jaga
- Kamar mandi
- tempat parkir

e. Peralatan
- pisau
- Cold strorage
- alat pengasah pisau
Bangunan
  RPH surabaya terletak di tengah kota. Permasalahan yang terjadi penanganan limbah yang belum tertangani.
B. Prinsip dan sanitasi higenie
     Untuk RPH surabaya perlakuan sanitasi tidak sesuai standart SOP. Di ruang penyembelihan saja lantainya tidak keramik, lantainya banyak yang retak dan darah banyak berceceran.Jadi untuk kehigenisan daging tidak terjaga. Hanya daging untuk rumah sakit yang sesuai haacp.
C. Meat inspection
    1.Pemeriksaan Ante Mortem
         Pemeriksaan antemortem meliputi pemeriksaan perilaku dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan perilaku dilakukan pengamatan dan mencari informasi dari orang yang merawat hewan tersebut. Hewan yang sehat nafsu makannya baik, hewan yang sakit nafsu makannya berkurang atau bahkan tidak mau makan. Cara bernafas hewan sehat nafasnya teratur, bergantian antara keempat kakinya. Pincang, loyo dan tidak bias berjalan menunjukkan hewan sedang sakit. Cara buang kotoran dan kencingnya lancer tanpa menunjukkan gejala kesakitan. Konsistensi kotoran (feses) padat (Hayati dan Choliq, 2009).
2. Pemeriksaan Post Mortem
     Setelah hewan dipotong (disembelih) dilakukan pemeriksaan postmortem dengan teliti pada bagian-bagian sebagai berikut: Karkas, Karkas sehat tampak kompak dengan warna merah merata dan lembab. Bentuk-bentuk kelainan yang sering dijumpai bercak-bercak pendarahan, lebam-lebam dan berair. Paru-paru, paru-paru sehat berwarna pink, jika diremas terasa empuk dan teraba gelembung udara, tidak lengket dengan bagian tubuh lain, tidak bengkak dengan kondisi tepi￾tepi yang tajam. Ditemukan benjolan-benjolan kecil pada paru-paru atau terlihat adanya benjolan-benjolan keputihan (tuberkel) patut diwaspadai.
D. Juleha
Juru sembelih halal semuanya harus memiliki sertifikat untuk persyaratan. Karena juru sembelih dalam pemotongan ternak harus menjamin daging dalam keadaan ASUH

BAB 4
Penutup
Dari kunjungan RPH ini kita dapat mengetahui proses pemotongan hewan dari yang hidup sampai menjadi beberapa bagian daging yang dapat di olah serta kriteria-kriteria hewan yang dapat dipotong. Namun pada proses pemotongan sapi di RPH Surabaya ini masih belum higienis dan kurang terjamin mutunya.

Kamis, 05 April 2018

Resume abattoir

Resume mata kuliah abatoir

Design RPU
- super dirty > penyembelihan, pencabutan bulu
- dirty area > scalding
- clean area > parting, packing
Berdasarkan luasan peredaran daging:
Kelas  A ( UPH kebutuhan eksport
Kelas  B ( antar propinsi
Kelas  C ( antar kabupaten
Kelas  D ( sekitar kabupaten / kodya.
Berdasarkan jenis kegiatan, ada 3 kategori :
Kategori   I ( pemotongan hewan milik sendiri di RPH sendiri
Kategori  II ( jasa pemotongan hewan milik orang lain
Kategori  III( pemotongan hewan pada RPH milik orang lain

UPH dapat dilakukan perorangan atau badan hukum
Izin usaha:   Kelas A, B ( Dirjen Pet
Kelas C      ( Gubernur
Kelas D      ( Bupati, Walikota

       Lokasi pemotongan unggas :
Areal cukup untuk pengembangan ;
        di luar kota pada bagian terendah dari kota dan dekat aliran sungai
sumber air yang cukup
       accesable
aman
dekat dengan marketing area
perizinan mudah
tidak jauh dari sumber ternak hidup

Kesejahteraan hewan adalah kondisi fisik dan psikologi hewan yang dipandang dari sudut pemenuhan kebutuhan dasar dan lingkungannya
Bebas dari rasa lapar dan haus
Bebas dari rasa tidak nyaman                        
Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit          
Bebas dari rasa takut dan tertekan                
Bebas untuk menampilkan perilaku alaminya  

Karkas: ternak yg di potong dan di pisahkan dari kepala, kaki, jeroan, bulu, darah
Nonkarkas: - edible: hasil ikutan ternak yg bisa di konsumsi
Non edible: hasil ikutan ternak yg tidak di konsumsi misal: bulu, darah
Potongan karkas komersil
- wings
- drumstick
- thigh
- whole leg
- breast (dada)

Tahapan pemotongan ayam di RPA
Sebelum ayam di sembelih ayam di istirahatkan selama 5 menit kemudian dilakaukan pemeriksaan antemortem setelah itu ayam di potong , pemotongan 3 saluran harus terpotong yaitu saluran darah, nafas,tenggorokan kemudian ayam di keluarkan darahnya setelah ayam tersebut benar2 mati kemudian di scalding tujuannya utk pencabutan bulu terus di keluarkan jeroan setelah itu dilakukan pemeriksaan postmortem kemudian di potong komersil terakhir di packing atau di simpan di frezer.
Pemotongan ternak lebih baik tidak pakai stunning karena ternak merasakan sakit terus menerus. Kalau pakai stunning ECG turun dan EEG naik
Tidak pakai stunning ECG naik dan EEG turun

PSE dan DFD
PSE (pale, soft, exudative): ternak stres , ternak cukup energi ph turun drastis
DFD ( dark, firm, dry ): ternak kelelahan, ternak kekurangan energi ph turun sec. Perlahan lahan.

Limbah RPH
Karakteristik limbah: - bahan organik tinggi
- ada fase tersuspensi
- BOD dan COD naik

Pengolahan limbah
- pengolahan fisik : penyaringan benda asing
- pengolahan biologi: pemberian bakteri menguntungkan seperti EM4
- pengolahan kimia : netralisasi dg asam atau basa, koagulasi dg tawas


Sanitasi dan higenie
Sanitasi : menciptakan suasana lingkungan sekitar pangan
Higenie : tindakan pemeliharaan/ pencegahan penyakit ( pangan dan personal ).